Amorim Sindir Pedas Bruno Fernandes Cs, Ruang Ganti MU Langsung Ricuh
- Sky Sports
VIVASoccer – Manchester United kembali gagal meraih kemenangan di awal musim Liga Primer Inggris 2025/2026.
Setelah kalah 0-1 dari Arsenal, Setan Merah hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Fulham di Craven Cottage, Minggu (24/8).
Hasil itu membuat tim asuhan Ruben Amorim tercecer di peringkat ke-16 klasemen sementara, sejajar dengan Brighton & Hove Albion yang berada di zona degradasi.
Lini Depan Mandul Meski Jor-joran Belanja
Ironisnya, United belum mencetak satu pun gol murni dari skema permainan sendiri. Gol ke gawang Fulham bahkan tercipta lewat bunuh diri Rodrigo Muniz.
Tiga rekrutan anyar yang didatangkan dengan total biaya mencapai 207 juta Poundsterling (Rp4,4 triliun).
Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko belum mampu menunjukkan ketajaman.
Statistik justru memperlihatkan United dominan dalam menciptakan peluang.
Saat melawan Arsenal, mereka mencatat 22 tembakan (9 on target), namun tetap tanpa gol.
Kontra Fulham, expected goals (xG) United mencapai 1,63, tapi lagi-lagi gagal dimaksimalkan.
Amorim Soroti Mentalitas Pemain
Amorim menilai masalah utama bukan sekadar penyelesaian akhir, tetapi juga mentalitas skuadnya.
“Setelah unggul satu gol, para pemain terlalu cepat puas dan mencoba bertahan, bukannya terus menekan lawan. Tim ini perlu lebih dewasa,” ujar Amorim, dikutip Sport Mole.
Sejak April lalu, United hanya meraih 6 poin di Liga Inggris, lebih sedikit dibanding Leicester City yang terdegradasi namun masih sempat meraih 8 poin pada periode sama.
Masalah di Kiper dan Gelandang
Selain lini depan, posisi kiper juga menjadi sorotan. Altay Bayindir dinilai kerap membuat keputusan meragukan, sementara Andre Onana masih belum pulih sepenuhnya.
United disebut mendekati kiper Royal Antwerp, Senne Lammens, dengan biaya 17,3 juta Poundsterling (Rp366 miliar).
Di lini tengah, duet Casemiro dan Bruno Fernandes dinilai tak ideal. Casemiro mulai menurun secara fisik, sedangkan Fernandes bukan tipikal gelandang bertahan.
Nama Carlos Baleba dari Brighton sempat masuk radar, namun banderol 100 juta Poundsterling (Rp2,1 triliun) dianggap terlalu mahal.
Tekanan Berat untuk Amorim
Musim lalu United finis di posisi 15 dan gagal juara setelah kalah di final Liga Europa. Kini, meski permainan sedikit membaik, hasil masih mengecewakan.
Dua laga berikut yakni EFL Cup kontra Grimsby Town dan lanjutan Liga Inggris melawan Burnley bisa jadi titik balik Amorim.
Dua kemenangan beruntun akan sangat penting untuk memperbaiki posisi klasemen sekaligus memulihkan kepercayaan diri skuad dan dukungan publik.
Namun, bila tren negatif berlanjut, posisi Amorim bisa terancam.
Belanja besar lebih dari Rp4 triliun di lini depan membuat fans menuntut hasil instan, bukan sekadar proses
VIVASoccer – Manchester United kembali gagal meraih kemenangan di awal musim Liga Primer Inggris 2025/2026.
Setelah kalah 0-1 dari Arsenal, Setan Merah hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Fulham di Craven Cottage, Minggu (24/8).
Hasil itu membuat tim asuhan Ruben Amorim tercecer di peringkat ke-16 klasemen sementara, sejajar dengan Brighton & Hove Albion yang berada di zona degradasi.
Lini Depan Mandul Meski Jor-joran Belanja
Ironisnya, United belum mencetak satu pun gol murni dari skema permainan sendiri. Gol ke gawang Fulham bahkan tercipta lewat bunuh diri Rodrigo Muniz.
Tiga rekrutan anyar yang didatangkan dengan total biaya mencapai 207 juta Poundsterling (Rp4,4 triliun).
Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko belum mampu menunjukkan ketajaman.
Statistik justru memperlihatkan United dominan dalam menciptakan peluang.
Saat melawan Arsenal, mereka mencatat 22 tembakan (9 on target), namun tetap tanpa gol.
Kontra Fulham, expected goals (xG) United mencapai 1,63, tapi lagi-lagi gagal dimaksimalkan.
Amorim Soroti Mentalitas Pemain
Amorim menilai masalah utama bukan sekadar penyelesaian akhir, tetapi juga mentalitas skuadnya.
“Setelah unggul satu gol, para pemain terlalu cepat puas dan mencoba bertahan, bukannya terus menekan lawan. Tim ini perlu lebih dewasa,” ujar Amorim, dikutip Sport Mole.
Sejak April lalu, United hanya meraih 6 poin di Liga Inggris, lebih sedikit dibanding Leicester City yang terdegradasi namun masih sempat meraih 8 poin pada periode sama.
Masalah di Kiper dan Gelandang
Selain lini depan, posisi kiper juga menjadi sorotan. Altay Bayindir dinilai kerap membuat keputusan meragukan, sementara Andre Onana masih belum pulih sepenuhnya.
United disebut mendekati kiper Royal Antwerp, Senne Lammens, dengan biaya 17,3 juta Poundsterling (Rp366 miliar).
Di lini tengah, duet Casemiro dan Bruno Fernandes dinilai tak ideal. Casemiro mulai menurun secara fisik, sedangkan Fernandes bukan tipikal gelandang bertahan.
Nama Carlos Baleba dari Brighton sempat masuk radar, namun banderol 100 juta Poundsterling (Rp2,1 triliun) dianggap terlalu mahal.
Tekanan Berat untuk Amorim
Musim lalu United finis di posisi 15 dan gagal juara setelah kalah di final Liga Europa. Kini, meski permainan sedikit membaik, hasil masih mengecewakan.
Dua laga berikut yakni EFL Cup kontra Grimsby Town dan lanjutan Liga Inggris melawan Burnley bisa jadi titik balik Amorim.
Dua kemenangan beruntun akan sangat penting untuk memperbaiki posisi klasemen sekaligus memulihkan kepercayaan diri skuad dan dukungan publik.
Namun, bila tren negatif berlanjut, posisi Amorim bisa terancam.
Belanja besar lebih dari Rp4 triliun di lini depan membuat fans menuntut hasil instan, bukan sekadar proses