Minim Kartu, 3 Klub Ini Dinobatkan Paling Fair Play di Awal Musim BRI Super League
- ILeague
VIVASoccer – Panasnya atmosfer BRI Super League 2025/26 tak hanya menyajikan duel seru antar klub, tetapi juga menghadirkan tantangan besar bagi wasit dalam menjaga jalannya pertandingan.
Tugas pengadil lapangan kerap diuji saat menghadapi pelanggaran keras, sehingga sikap fair play menjadi kunci di setiap laga.
Memasuki pekan ke-2, Persijap Jepara dan PSM Makassar tercatat sebagai tim dengan koleksi kartu kuning terbanyak.
Persijap sudah mengumpulkan 10 kartu kuning, dengan Wahyudi Hamisi dan Carlos Franca sebagai penyumbang terbanyak, masing-masing dua kartu.
Sementara itu, nama-nama seperti Rodrigo Moura, Najeeb Yakubu, Elvis Sakyi, Douglas Cruz, Alexis Gomez, dan Rosalvo juga ikut masuk daftar penerima kartu.
Meski cukup agresif dalam permainan, Persijap belum sekalipun menerima kartu merah hingga pekan kedua.
Sebaliknya, beberapa tim sudah merasakan hukuman berat. Persija Jakarta, Bhayangkara Presisi Lampung FC, Arema FC, dan Persis Solo masing-masing mendapat satu kartu merah, baik karena akumulasi dua kartu kuning maupun pelanggaran langsung dengan straight red card.
Namun di sisi lain, ada tiga tim yang justru tampil disiplin dengan catatan kartu yang sangat minim.
Borneo FC Samarinda hanya mengoleksi dua kartu kuning dari dua laga, alias rata-rata satu kartu per pertandingan.
Dua klub asal Jawa Timur, Persik Kediri dan Persebaya Surabaya, juga mencatatkan hal serupa dengan hanya dua kartu kuning.
Catatan tersebut membuat ketiganya dinobatkan sebagai tim paling fair play sejauh ini.
Statistik menunjukkan, total 75 kartu kuning telah keluar dari saku wasit dalam 18 pertandingan awal musim.
Menariknya, posisi gelandang menjadi yang paling banyak mendapat hukuman dengan 29 kartu kuning.
Bahkan, dua kiper juga sudah merasakan kartu kuning. Hingga pekan ke-2, ada dua pemain yang menerima kartu merah langsung, masing-masing berposisi sebagai bek dan gelandang
VIVASoccer – Panasnya atmosfer BRI Super League 2025/26 tak hanya menyajikan duel seru antar klub, tetapi juga menghadirkan tantangan besar bagi wasit dalam menjaga jalannya pertandingan.
Tugas pengadil lapangan kerap diuji saat menghadapi pelanggaran keras, sehingga sikap fair play menjadi kunci di setiap laga.
Memasuki pekan ke-2, Persijap Jepara dan PSM Makassar tercatat sebagai tim dengan koleksi kartu kuning terbanyak.
Persijap sudah mengumpulkan 10 kartu kuning, dengan Wahyudi Hamisi dan Carlos Franca sebagai penyumbang terbanyak, masing-masing dua kartu.
Sementara itu, nama-nama seperti Rodrigo Moura, Najeeb Yakubu, Elvis Sakyi, Douglas Cruz, Alexis Gomez, dan Rosalvo juga ikut masuk daftar penerima kartu.
Meski cukup agresif dalam permainan, Persijap belum sekalipun menerima kartu merah hingga pekan kedua.
Sebaliknya, beberapa tim sudah merasakan hukuman berat. Persija Jakarta, Bhayangkara Presisi Lampung FC, Arema FC, dan Persis Solo masing-masing mendapat satu kartu merah, baik karena akumulasi dua kartu kuning maupun pelanggaran langsung dengan straight red card.
Namun di sisi lain, ada tiga tim yang justru tampil disiplin dengan catatan kartu yang sangat minim.
Borneo FC Samarinda hanya mengoleksi dua kartu kuning dari dua laga, alias rata-rata satu kartu per pertandingan.
Dua klub asal Jawa Timur, Persik Kediri dan Persebaya Surabaya, juga mencatatkan hal serupa dengan hanya dua kartu kuning.
Catatan tersebut membuat ketiganya dinobatkan sebagai tim paling fair play sejauh ini.
Statistik menunjukkan, total 75 kartu kuning telah keluar dari saku wasit dalam 18 pertandingan awal musim.
Menariknya, posisi gelandang menjadi yang paling banyak mendapat hukuman dengan 29 kartu kuning.
Bahkan, dua kiper juga sudah merasakan kartu kuning. Hingga pekan ke-2, ada dua pemain yang menerima kartu merah langsung, masing-masing berposisi sebagai bek dan gelandang