Kalah di Laga Besar di Emirates, Manchester United Bikin Kejutan
- MSN
VIVASoccer – Kekalahan tipis 0-1 dari Arsenal di Old Trafford, Minggu (17/8), justru memperlihatkan sisi positif dari Manchester United. Meski hasil akhir mengecewakan, performa tim asuhan Ruben Amorim dinilai jauh lebih meyakinkan dibanding musim lalu.
United sempat kebobolan gol cepat akibat blunder kiper Altay Bayindir yang dimanfaatkan Riccardo Calafiori. Namun setelah itu, mereka tampil lebih dinamis, berani menekan, dan terlihat lebih percaya diri dalam menguasai permainan.
“Secara fisik mereka terlihat sangat kuat. Mereka juga jauh lebih dinamis dan langsung dalam menyerang,” ujar analisis di Match of the Day.
Lebih Berani dengan Formasi Tetap
Amorim tetap mengandalkan skema 3-4-2-1 yang menjadi ciri khasnya. Namun kali ini, United tampil lebih berani, baik saat menguasai bola maupun ketika kehilangan bola.
Dua wing-back, Diogo Dalot dan Patrick Dorgu, rajin naik tinggi untuk membantu serangan. Setelah Dalot ditarik keluar, Amad Diallo masuk dengan peran lebih menyerang.
Keputusan itu sempat membuat Arsenal beberapa kali mendapat ruang untuk menyerang balik, tetapi United tetap mampu mengimbangi permainan.
Berbeda dengan musim lalu, kali ini Setan Merah berani menekan lawan besar seperti Arsenal di kandang sendiri. Intensitas tinggi dan keberanian mengambil risiko jadi ciri baru permainan mereka.
Dampak Instan Pemain Baru
Dua rekrutan anyar, Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, langsung memberi warna baru. Kehadiran mereka menambah kecepatan, kekuatan fisik, serta ancaman serius di lini depan.
Musim lalu, lini serang MU dianggap mudah dibaca lawan. Kini, dengan Cunha dan Mbeumo, pertahanan lawan dipaksa waspada. Mason Mount juga tampil impresif, semakin menambah variasi serangan.
Sepanjang laga, United melepaskan 22 tembakan, meski tak satu pun berbuah gol. Namun dengan Benjamin Sesko yang belum fit sepenuhnya, lini depan MU diyakini bakal lebih tajam ke depannya.
Masalah yang Masih Tersisa
Meski progres terlihat jelas, United tetap punya pekerjaan rumah. Posisi gelandang bertahan masih jadi sorotan, dengan Manuel Ugarte dan Casemiro disebut belum sepenuhnya cocok mendampingi Bruno Fernandes.
Selain itu, posisi kiper juga kembali disorot usai kesalahan Bayindir yang berujung gol tunggal Arsenal. Situasi ini menjadi alarm bagi manajemen untuk segera mengambil keputusan di sektor penjaga gawang.
Modal Penting untuk Musim Baru
Kekalahan memang menyakitkan, namun performa melawan Arsenal dianggap sebagai sinyal positif. United bermain dengan energi tinggi, percaya diri, dan berani mengambil inisiatif permainan.
Progres yang ditunjukkan bukan hanya soal hasil, tetapi juga bagaimana tim semakin padu dengan sistem Amorim serta adaptasi cepat para pemain baru.
Meski gagal meraih poin, Manchester United menunjukkan bahwa musim ini mereka bukan lagi tim yang mudah diremehkan. Lawan-lawan berikutnya wajib waspada, karena United sudah tampil dengan wajah berbeda
VIVASoccer – Kekalahan tipis 0-1 dari Arsenal di Old Trafford, Minggu (17/8), justru memperlihatkan sisi positif dari Manchester United. Meski hasil akhir mengecewakan, performa tim asuhan Ruben Amorim dinilai jauh lebih meyakinkan dibanding musim lalu.
United sempat kebobolan gol cepat akibat blunder kiper Altay Bayindir yang dimanfaatkan Riccardo Calafiori. Namun setelah itu, mereka tampil lebih dinamis, berani menekan, dan terlihat lebih percaya diri dalam menguasai permainan.
“Secara fisik mereka terlihat sangat kuat. Mereka juga jauh lebih dinamis dan langsung dalam menyerang,” ujar analisis di Match of the Day.
Lebih Berani dengan Formasi Tetap
Amorim tetap mengandalkan skema 3-4-2-1 yang menjadi ciri khasnya. Namun kali ini, United tampil lebih berani, baik saat menguasai bola maupun ketika kehilangan bola.
Dua wing-back, Diogo Dalot dan Patrick Dorgu, rajin naik tinggi untuk membantu serangan. Setelah Dalot ditarik keluar, Amad Diallo masuk dengan peran lebih menyerang.
Keputusan itu sempat membuat Arsenal beberapa kali mendapat ruang untuk menyerang balik, tetapi United tetap mampu mengimbangi permainan.
Berbeda dengan musim lalu, kali ini Setan Merah berani menekan lawan besar seperti Arsenal di kandang sendiri. Intensitas tinggi dan keberanian mengambil risiko jadi ciri baru permainan mereka.
Dampak Instan Pemain Baru
Dua rekrutan anyar, Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, langsung memberi warna baru. Kehadiran mereka menambah kecepatan, kekuatan fisik, serta ancaman serius di lini depan.
Musim lalu, lini serang MU dianggap mudah dibaca lawan. Kini, dengan Cunha dan Mbeumo, pertahanan lawan dipaksa waspada. Mason Mount juga tampil impresif, semakin menambah variasi serangan.
Sepanjang laga, United melepaskan 22 tembakan, meski tak satu pun berbuah gol. Namun dengan Benjamin Sesko yang belum fit sepenuhnya, lini depan MU diyakini bakal lebih tajam ke depannya.
Masalah yang Masih Tersisa
Meski progres terlihat jelas, United tetap punya pekerjaan rumah. Posisi gelandang bertahan masih jadi sorotan, dengan Manuel Ugarte dan Casemiro disebut belum sepenuhnya cocok mendampingi Bruno Fernandes.
Selain itu, posisi kiper juga kembali disorot usai kesalahan Bayindir yang berujung gol tunggal Arsenal. Situasi ini menjadi alarm bagi manajemen untuk segera mengambil keputusan di sektor penjaga gawang.
Modal Penting untuk Musim Baru
Kekalahan memang menyakitkan, namun performa melawan Arsenal dianggap sebagai sinyal positif. United bermain dengan energi tinggi, percaya diri, dan berani mengambil inisiatif permainan.
Progres yang ditunjukkan bukan hanya soal hasil, tetapi juga bagaimana tim semakin padu dengan sistem Amorim serta adaptasi cepat para pemain baru.
Meski gagal meraih poin, Manchester United menunjukkan bahwa musim ini mereka bukan lagi tim yang mudah diremehkan. Lawan-lawan berikutnya wajib waspada, karena United sudah tampil dengan wajah berbeda