Marc Marquez Gagal Finis! Debut Fermin Aldeguer di Mandalika Cetak Sejarah MotoGP

Fermin Aldeguer
Sumber :
  • dok_@erickthohir

VIVASoccer – Mandalika Grand Prix Association (MGPA) kembali menyoroti fenomena unik yang terjadi di Pertamina Mandalika International Circuit, di mana ajang MotoGP Indonesia selalu menghasilkan juara baru di setiap gelaran.

Tren ini kembali terulang pada MotoGP Indonesia 2025 yang baru saja usai, dengan kemenangan tak terduga yang diraih oleh pembalap debutan.

Direktur Utama MGPA, Priandi Satria, menegaskan bahwa Sirkuit Mandalika memiliki karakter yang membuatnya "sulit ditaklukkan pembalap."

Menurutnya, ajang MotoGP Indonesia 2025 menjadi bukti terbaru betapa sulitnya memprediksi pemenang di trek tersebut.

"Prediksi para pembalap yang bisa menjadi juara di Sirkuit Mandalika selalu meleset atau sulit ditebak. Bahkan, pembalap yang sudah pernah menang di Mandalika, pada ajang selanjutnya justru tidak bisa juara," jelas Priandi Satria di Lombok Tengah.

Data mencatat, tren ini telah berlangsung sejak balapan pertama digelar. Pada 2022, pembalap KTM Red Bull, Miguel Oliveira, keluar sebagai pemenang.

Kemudian, pada 2023, giliran Francesco Bagnaia yang berhasil menempati podium tertinggi.

Berlanjut di 2024, Jorge Martin keluar sebagai juara (bersama Tim Pramac Ducati) sementara Bagnaia finis kedua.

Musim 2025, keunikan Mandalika kembali terbukti. Pembalap Gresini Racing, Fermin Aldeguer, mencatat kemenangan sensasional di MotoGP Indonesia.

Kemenangan ini sangat spesial bagi Aldeguer karena merupakan podium kemenangannya di kelas MotoGP, sekaligus menjadi debutnya pada musim ini.

Aldeguer naik podium bersama Pedro Acosta (Red Bull KTM) di posisi kedua dan rekan setimnya, Alex Marquez, di posisi ketiga.

Sebaliknya, dua pembalap favorit dari tim pabrikan Ducati Lenovo justru bernasib sial. Marc Marquez, yang baru saja mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025 di Jepang, gagal finis setelah terlibat insiden dengan Marco Bezzecchi di lap pertama.

Tak kalah dramatis, Juara Dunia 2023, Francesco Bagnaia, juga gagal finis usai terjatuh (crash) di sirkuit tersebut, meskipun ia adalah pemenang seri sebelumnya di Jepang. Kejadian ini semakin memperkuat citra Mandalika sebagai "kuburan" bagi para pembalap unggulan.

Konsistensi Sirkuit Mandalika dalam menghadirkan juara baru setiap tahunnya tidak hanya menambah daya tarik balapan, tetapi juga menegaskan tantangan teknis dan mentalitas yang harus dimiliki pembalap untuk menaklukkan trek kebanggaan Indonesia ini.

Fenomena "juara baru" ini dipastikan akan terus menjadi sorotan utama di musim-musim MotoGP yang akan datang.*