Francesco Bagnaia Ungkap Masalah Kelistrikan Jadi Penyebab Kesalahan Peringatan Tekanan Ban di Sprint MotoGP Ceko
- MotoGP
Viva Soccer –Francesco Bagnaia mengungkapkan bahwa gangguan sistem kelistrikan pada motor Ducati miliknya menjadi penyebab munculnya peringatan keliru terkait tekanan ban depan saat menjalani sprint race MotoGP Ceko 2025.
Kondisi ini membuatnya harus mengambil keputusan strategis yang justru berdampak negatif terhadap posisinya di lintasan.
Pada sprint race yang berlangsung Sabtu (19/7), kedua pembalap pabrikan Ducati terlihat sengaja melambat untuk memberi ruang kepada pembalap lain menyalip.
Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan tekanan ban, menyusul peringatan potensi penalti akibat tekanan yang dinilai berada di bawah ambang batas.
Bagnaia menjadi pembalap pertama yang melakukan hal tersebut pada lap kelima. Tidak lama kemudian, Marc Marquez, yang akhirnya memenangkan sprint race, juga melakukan langkah serupa meski sedang memimpin jalannya balapan.
Marquez sempat diselidiki terkait tekanan bannya, namun tidak dikenai hukuman karena kesalahan pada sistem Race Direction yang salah mendeteksi pelanggaran.
Bagnaia sendiri, yang memulai balapan dari posisi pole untuk pertama kalinya musim ini, terpaksa turun dari posisi kedua ke posisi ketujuh saat menyentuh garis finis.
Ia bahkan langsung menuju garasi Ducati dengan asumsi dirinya akan dijatuhi penalti.
Namun setelah dianalisis lebih lanjut, data teknis menunjukkan bahwa dashboard motornya mengalami kerusakan, sehingga memberikan informasi yang tidak akurat.
Sistem menunjukkan bahwa tekanan ban depan berada di bawah ambang batas, padahal kenyataannya tidak demikian.
“Sayangnya, saya menerima pemberitahuan dari dasbor bahwa tekanan udara di ban depan saya berada di bawah batas,” jelas Bagnaia dikutip Viva Soccer dari kanal resmi MotoGP.
“Saya mencoba membiarkan pembalap lain melewati saya, namun pesan itu tetap muncul. Saya sangat yakin akan mendapat penalti, tetapi ketika tiba di garasi, ternyata saya tidak dalam penyelidikan. Itu membuat saya heran. Lalu saya melihat data teknis, dan sejak lap kedua, saya sebenarnya sudah berada dalam batas yang aman.”
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi Ducati dalam menghadapi potensi kesalahan sistem yang bisa memengaruhi strategi balapan.
Sementara itu, Bagnaia tetap fokus menatap balapan utama dengan harapan bisa mengonversi kecepatan dan pole position menjadi hasil maksimal.