Red Bull Bungkam Usai Pelapor Skandal Horner Balik ke F1

Christian Horner
Sumber :
  • BBC

VIVASoccer – Wanita yang melayangkan tuduhan pelecehan seksual terhadap mantan bos Red Bull, Christian Horner, kembali bekerja di ajang Formula 1.

Sosok yang identitasnya tidak diungkap itu sebelumnya diskors Red Bull sejak Maret 2024 dan absen cukup lama dari aktivitas balap.

Kini, ia dipastikan sudah kembali aktif di F1.

Baik pihak sang wanita maupun tempatnya bekerja enggan memberikan komentar mengenai kepulangannya.

Sementara itu, Horner sendiri telah resmi diberhentikan Red Bull dari jabatan prinsipal tim pada Juli lalu.

Pihak perusahaan tidak memberi alasan resmi, meski keputusan itu datang setelah performa tim terus menurun, masa depan Max Verstappen sempat diragukan, serta muncul ketegangan di level manajemen.

Setelah rumor hengkang, Verstappen akhirnya memastikan tetap membela Red Bull hingga 2026, meski sempat didekati Mercedes.

Di sisi lain, Horner disebut masih bernegosiasi dengan Red Bull terkait penyelesaian pemutusan kontrak.

Kasus ini bermula pada Desember 2023, ketika pelapor menuduh Horner melakukan pelecehan seksual dan perilaku mengontrol. Tuduhan tersebut terungkap ke publik pada Februari 2024.

Horner konsisten membantah semua klaim. Investigasi internal Red Bull pun menyatakan dirinya bebas tuduhan tepat sebelum musim 2024 dimulai.

Namun, sehari setelah hasil investigasi keluar, beredar bocoran pesan WhatsApp yang dikaitkan dengan Horner kepada sejumlah media dan petinggi F1.

Horner menolak memastikan keaslian pesan itu, dengan menyebutnya sebagai “pesan anonim dan spekulatif dari sumber tak dikenal”.

Pelapor sempat mengajukan banding atas hasil investigasi pertama. Red Bull lalu membuka penyelidikan kedua, namun hasilnya tetap sama: tuduhan tidak terbukti.

Baik Horner maupun pihak Red Bull sejauh ini belum memberikan tanggapan terbaru terkait situasi tersebut

VIVASoccer – Wanita yang melayangkan tuduhan pelecehan seksual terhadap mantan bos Red Bull, Christian Horner, kembali bekerja di ajang Formula 1.

Sosok yang identitasnya tidak diungkap itu sebelumnya diskors Red Bull sejak Maret 2024 dan absen cukup lama dari aktivitas balap.

Kini, ia dipastikan sudah kembali aktif di F1.

Baik pihak sang wanita maupun tempatnya bekerja enggan memberikan komentar mengenai kepulangannya.

Sementara itu, Horner sendiri telah resmi diberhentikan Red Bull dari jabatan prinsipal tim pada Juli lalu.

Pihak perusahaan tidak memberi alasan resmi, meski keputusan itu datang setelah performa tim terus menurun, masa depan Max Verstappen sempat diragukan, serta muncul ketegangan di level manajemen.

Setelah rumor hengkang, Verstappen akhirnya memastikan tetap membela Red Bull hingga 2026, meski sempat didekati Mercedes.

Di sisi lain, Horner disebut masih bernegosiasi dengan Red Bull terkait penyelesaian pemutusan kontrak.

Kasus ini bermula pada Desember 2023, ketika pelapor menuduh Horner melakukan pelecehan seksual dan perilaku mengontrol. Tuduhan tersebut terungkap ke publik pada Februari 2024.

Horner konsisten membantah semua klaim. Investigasi internal Red Bull pun menyatakan dirinya bebas tuduhan tepat sebelum musim 2024 dimulai.

Namun, sehari setelah hasil investigasi keluar, beredar bocoran pesan WhatsApp yang dikaitkan dengan Horner kepada sejumlah media dan petinggi F1.

Horner menolak memastikan keaslian pesan itu, dengan menyebutnya sebagai “pesan anonim dan spekulatif dari sumber tak dikenal”.

Pelapor sempat mengajukan banding atas hasil investigasi pertama. Red Bull lalu membuka penyelidikan kedua, namun hasilnya tetap sama: tuduhan tidak terbukti.

Baik Horner maupun pihak Red Bull sejauh ini belum memberikan tanggapan terbaru terkait situasi tersebut