Karier Hancur! Rodrigo Holgado Dipecat Klub Usai Skandal Dokumen Palsu Naturalisasi di Malaysia
- Viva.co.id
VIVASoccer – abar pemutusan kontrak Rodrigo Holgado (30/ST) oleh America de Cali sontak menjadi trending topic di media sosial.
Akun media olahraga @idextratime melaporkan bahwa klub Kolombia tersebut mengambil langkah tegas setelah Holgado dijatuhi sanksi larangan bermain selama satu tahun oleh FIFA akibat terbukti terlibat dalam kasus dokumen naturalisasi palsu yang melibatkan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Sanksi FIFA ini merupakan klimaks dari skandal besar yang dimulai akhir tahun 2024. Ambisi FAM untuk meniru kesuksesan naturalisasi Timnas Indonesia memicu proyek pencarian pemain keturunan secara agresif.
Proyek ini melibatkan tokoh kunci seperti Tunku Ismail, Putra Mahkota Johor, dan diklaim menemukan tujuh pemain keturunan pada Januari 2025, meskipun prosesnya berjalan tertutup.
Tujuh nama tersebut belakangan terungkap: Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Gabriel Palmero, dan Imanol Machuca.
Kehebohan muncul karena sebagian besar pemain ini berasal dari negara seperti Argentina, Portugal, dan Brasil, yang dinilai tidak memiliki ikatan sejarah migrasi kuat dengan Malaysia.
Kronologi Skandal dan Vonis FIFA
Titik balik skandal terjadi pada Juni 2025, ketika Malaysia menang 4-0 atas Vietnam dalam laga uji coba.
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) kemudian melayangkan laporan resmi ke FIFA, menuding lima pemain naturalisasi—termasuk Holgado—tidak memenuhi syarat eligibilitas atau garis keturunan yang sah.
Setelah investigasi selama tiga bulan, FIFA menjatuhkan vonis berat: kelima pemain dinyatakan tidak sah membela Malaysia dan dikenai larangan tampil internasional selama 12 bulan plus denda CHF 2.000. Sementara itu, FAM hanya dijatuhi denda sebesar CHF 350.000 (sekitar Rp7,3 miliar).
Reaksi Publik dan Tuntutan Sanksi FAM
Konsekuensi yang diterima Holgado—kehilangan kontrak profesionalnya—membuat publik sepak bola Asia Tenggara bereaksi keras. Netizen beramai-ramai menyerukan bahwa sanksi FIFA terhadap FAM terlalu ringan.
Mereka menuntut agar FIFA tidak hanya menghukum pemain, tetapi juga menindak tegas federasi yang memfasilitasi pelanggaran tersebut.
Komentar-komentar pedas membanjiri media sosial, menuntut agar "FAM harusnya dibanned sementara juga biar adil" dan mempertanyakan mengapa "FAM tidak dapat hukuman banned kah ini?".