Dibantai Oxford United, Ini 5 Fakta Menarik Arema FC di Piala Presiden 2025

Arema FC
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Soccer –Keikutsertaan Arema FC di Piala Presiden 2025 telah berakhir dengan kekalahan telak dari Oxford United. Meskipun hasil akhir menyakitkan, perjalanan Arema di turnamen ini telah menghasilkan beberapa fakta menarik yang patut diulas.  

Ole Romeny Cedera, Patrick Kluivert Siapkan 4 Striker Diaspora untuk Timnas Indonesia

Kekalahan ini menyisakan sejumlah pelajaran berharga Arema harus lebih baik dalam mengelola gangguan non-teknis, memaksimalkan manajemen fisik dan jeda recovery, serta semakin matang dalam taktik menghadapi tim asing tingkat tinggi. 

Tantangan berat menanti di musim 2025/26—dengan modal evaluasi bercorak kedewasaan dan persiapan lebih matang.

Ole Romeny Cedera Parah, PSSI Buru Pengganti Kelas Dunia untuk Timnas?

Berikut 5 fakta menarik yang terpecahkan pasca pertandingan tersebut:

1. Arema Tersingkir Total dari Grup A

Putri Kusuma Wardani Gagal Lolos ke Semifinal Japan Open 2025 Usai Kalah dari Wang Zhi Yi

Arema yang sebelumnya dikenal sebagai juara bertahan Piala Presiden 2024, justru harus menjadi juru kunci Grup A di edisi 2025. Setelah hanya meraih satu poin dari tiga laga, mereka gagal melaju ke fase semifinal maupun perebutan tempat ketiga.

2. Dominasi Oxford United dari Awal Hingga Akhir

Oxford United tampil sangat dominan, menguasai jalannya pertandingan dan mencetak empat gol tanpa balas: Placheta (12'), Romeny (15'), Snowden (43+4'), dan O'Donkor (70') . Arema bahkan tidak mampu menciptakan satupun peluang emas.

3. Gangguan Non-Teknis Lampu Padam Jadi Pemicu Awal Kekalahan

Sekitar menit ke-4, lampu Stadion Si Jalak Harupat sempat padam sehingga pertandingan terhenti sekitar 20 menit. Setelah itu, konsentrasi pemain Arema dianggap hilang, dan dua gol cepat pun menjebol gawang mereka.

4. Kebugaran dan Recovery Arema di Bawah Standar

Oxford United unggul dalam kebugaran karena jeda antar laga lebih panjang (Oxford main tanggal 6, Arema baru tanggal 8 lalu 10 Juli). Arema harus bermain dengan recovery waktu yang minim, sehingga terlihat kelelahan dan performanya menurun drastis.

5. Kesulitan Menghadapi Taktik Oxford yang Matang

Pelatih Arema, Marcos Santos, mengakui Oxford memiliki strategi dan taktik matang. Arema yang awalnya tampil percaya diri justru kewalahan menghadapi permainan teknis dan kolektif Oxford